Tugas Pendahuluan
1. Bagaimana konsep DNS dalam jaringan komputer
2. Bagaimana aplikasi DNS dalam jaringan yang
sesungguhnya
3. Jelaskan perbedaan primary master,secondary
master dan caching only
Jawab
1. Konsep DNS
Sebelum berkenalan dengan DNS, awal mulanya jaringan komputer
menggunakan file HOSTS yang berisi informasi mengenai nama
komputer beserta alamat IP-nya.File jenis ini sangatlah merepotkan dan juga
tidak efisien bagi pengguna internet dikarenakan kita harus copy versi terbaru
dari file HOSTS di setiap lokasi pada jaringan internet. Maka dari itu, DNS
dibuat guna menggantikan peran dari file HOSTS tersebut.Domain name system atau
yang biasa disingkat dengan DNS merupakan sebuah sistem yang berfungsi
menterjemahkan alamat IP ke nama domain atau sebaliknya, dari nama domain ke
alamat IP. Jadi, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan
domain name server yang kemudian dipetakan ke dalam alamat IP oleh DNS.
Sebagai contoh, ketika anda mengetikkan sebuah alamat suatu
website misalkan : detik.com, maka DNS akan menterjemahkannya ke
dalam alamat IP : 203.190.242.69 agar dapat dimengerti oleh
komputer. DNS biasanya digunakan pada aplikasi yang terhubung pada internet
seperti web browser maupun pada sebuah layanan email.
Selain itu, DNS juga
dapat di terapkan pada private network maupun intranet. Berikut beberapa
kelebihan yang dimiliki oleh DNS :
1) Dengan menggunakan DNS, pengguna tidak perlu
lagi menghafalkan alamat IP dari sebuah komputer maupun situs pada jaringan
internet. Cukup menghafalkan host name atau nama domainnya saja. Baca juga
mengenai Pengertian dan Manfaat dari Internet
2) Bisa jadi alamat IP pada sebuah komputer bisa
berubah, tetapi host name (nama komputer) tidak dapat berubah. Maka dari itu,
DNS cenderung konsisten.
3) DNS sangat mudah di implementasikan dengan
protocol internet seperti TCP/ IP.
2. DNS dalam jaringan yang sesungguhnya
Untuk menjalankan tugasnya,
server DNS memerlukan program client yang bernama resolver untuk
menghubungkan setiap komputer user dengan server DNS. Program resolver yang
dimaksud adalah web browser dan mail client. Jadi untuk terhubung ke server
DNS, kita perlu menginstall web browser atau mail client pada komputer kita.
Dari gambar di atas,
kita bisa sedikit mendeskripsikan cara kerja server DNS sebagai berikut :
1) DNS resolver melakukan pencarian alamat host
pada file HOSTS. Jika alamat host yang dicari sudah ditemukan dan diberikan,
maka proses selesai.
2) DNS resolver melakukan pencarian pada data cache
yang sudah dibuat oleh resolver untuk menyimpan hasil permintaan sebelumnya.
Bila ada, kemudian disimpan dalam data cache lalu hasilnya diberikan dan
selesai.
3) DNS resolver melakukan pencarian pada alamat
server DNS pertama yang telah ditentukan oleh pengguna.
4) Server DNS ditugaskan untuk mencari nama domain
pada cache-nya.
5) Apabila nama domain yang dicari oleh server DNS
tidak ditemukan, maka pencarian dilakukan dengan melihat file database (zones)
yang dimiliki oleh server.
6) Apabila masih tidak ditemukan, pencarian
dilakukan dengan menghubungi server DNS lain yang masih terkait dengan server
yang dimaksud. Jika sudah ditemukan kemudian disimpan dalam cache lalu hasilnya
diberikan.
Jadi, jika apa yang
dicari di server DNS pertama tidak ditemukan. Pencarian dilanjutkan pada server
DNS kedua dan seterusnya dengan 6 proses yang sama seperti di atas.
Perlu dicatat, pencarian
dari client ke sejumlah server DNS dikenal dengan istilah proses pencarian
iteratif sedangkan proses pencarian domain antar server DNS dikenal dengan
istilah pencarian rekursif.
3. Perbedaan primary master, secondary master dan
caching onlyPrimary (master)
Primary Master Untuk mengkonfigurasi sebagai Primary
Master hanya dibutuhkan 2 (Dua) point saja yaitu Forward zone file dan Reverse
zone file. Dalam contoh ini saya akan mengkonfigurasi BIND9 sebagai primary
master dari ncuptea.net, sedehana cukup
meletakan ncuptea.net bersamaan dengan FQDN (Fully Qualified Domain
Name) kalian. Nama ncuptea.net harap di ganti dan sesuaikan dengan
keinginan kalian, tidak masalah sekalipun kita belum mempunyai domain
premiumnya yang teregister. Primary (master) Komputer menjalankan fungsi name
server berdasarkan database yang dimilikinya.Database ini dibangun oleh
administrator DNS. Server ini menjadi authoritativesource bagi domain tertentu.
Secondary (slave) Server ini adalah backup dari
primary server. Sama seperti primary, secondary juga memuat daftar lengkap
sebuah domain. Hubungan antara primay dan secondary ini kurang lebih seperti
mirror. Bila ada perubahan di primary server, secondary terus mengikutinya
secara periodik. Oleh karena itu, secondary memerlukan izin dari primary untuk
melakukan sinkronisasi ini. Sinkronisasi ini lazimnya disebut sebagai zona
transfer. Secondary diperlukan sebagai backup bila Primary crash atau sibuk dan
untuk mempermudah pendelegasian.
Cache only : Jenis ini tidak mempunyai data
nama-nama host dari domain tertentu. Ia hanya mencari jawaban dari beberapa DNS
server terdekat. Setelah jawaban didapatkan, datanya disimpan dalam cache untuk
keperluan mendatang. DNS server cache merupakan yang paling mudah untuk
dikonfigurasi.
A. Konfigurasi dengan file : hosts
2. Tambahkan keterangan
pada PC Server # vim /etc/hosts
192.168.50.10 www.coba.com # IP
PC Server
192.168.50.20 mail.coba.com #
IP PC Client
4. Tes konfigurasi
:
a. Dari PC Server lakukan ping dengan menggunakan nama
:
# ping
www.coba.com
# ping mail.coba.com
b. Dari PC Client lakukan ping dengan menggunakan nama :
# ping www.coba.com
# ping mail.coba.com
B. Konfigurasi dengan DNS
5. Pada PC Server
a. Instalasi paket DNS
(bind9)
b. Cek port yang digunakan oleh DNS :
c. Buat domain dengan nama : jarkom.com
d. Pindah ke direktori /var/cache/bind dan buat 2 buah file
seperti konfigurasi
diatas, yaitu : db.jarkom.com dan db.arpa
diatas, yaitu : db.jarkom.com dan db.arpa
Konfigurasi sebagai
berikut :
db.jarkom.com, untuk merubah dari nama ke IP Address
#
cd /var/cache/bind
e. Restart aplikasi DNS (bind9)
6.
Pada PC Client
a. Edit pada file
/etc/resolv.conf untuk mensetting client sebagai resolver.
#
vim /etc/resolv.conf
nameserver
192.168.50.10 => arahkan ke DNS Server
b. Tes konfigurasi di server
sbb :
Tranlasi dari nama ke IP Address
#
nslookup www.jarkom.com
# dig www.jarkom.com
# host www.jarkom.com
# ping web.jarkom.com
Tes konfigurasi di
server sbb :
Translasi dari IP Address ke nama
Ulangi
langkah diatas tapi gantilah nama dengan no IP.
# dig 198.160.50.10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar